AYAM BEKU VS AYAM SEGAR

AYAM BEKU VS AYAM SEGAR

 19 March 2021

Sebagai sumber protein hewani terpopuler dan cukup terjangkau untuk semua kalangan masyarakat, daging ayam pasti sangat mudah kita temukan baik dipasar tradisional maupun pasar modern. Masyarakat Indonesia secara khusus memiliki anggapan bahwa membeli ayam segar di pasar tradisional merupakan cara terbaik untuk mendapatkan daging ayam dengan kualitas terbaik. Sebaliknya, stereotype terhadap ayam beku juga bukanlah hal yang asing. Kebanyakan dari masyarakat kita beranggapan bahwa ayam beku adalah ayam yang sudah tidak segar, ayam beku adalah ayam yang merupakan stock lama dari ruang pendingin pabrik. Benarkah demikian ?

Faktanya, ayam “segar” yang kita temui dipasar, normalnya hanya bertahan selama 4-6 jam dalam suhu ruang. Ditambah lagi, ayam yang dijajarkan dalam ruang terbuka seperti di pasar tentunya lebih rentan untuk dihinggapi bakteri. Sedangkan ayam beku, dalam proses pembekuannya ternyata memiliki tujuan khusus. Proses pembekuan dilakukan pada suhu minus 20 derajat dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu, pembekuan pada daging ayam juga disinyalir dapat menjaga kualitas tekstur,nutrisi dan kesegarannya bisa terjaga lebih lama. Ayam yang sudah dibekukan pada suhu tertentu dapat bertahan sekitar 6 bulan dengan suhu yang tetap terjaga. Setelah melalui proses pemotongan,pembekuan hingga penyimpanan yang lebih terjaga, tentunya ayam beku memiliki keunggulan lebih higienis dibandingkan dengan ayam segar yang kita temui di pasar.

Kendati demikian, bukan berarti ayam segar di pasar tradisional adalah ayam yang tidak layak konsumsi. Ayam segar tetap aman konsumsi dengan catatan ayam tersebut harus segera diolah karena ketahanan daging ayam setelah berada disuhu ruang terlalu lama tidaklah bagus dan memudahkan bakteri berkembang biak.

Jadi, anda pilih ayam segar atau ayam beku ?

Back
Yellow ElementHubungi Kami